BEAUTY & THE BEAST

Hi All,We Meet Again ...

Nggak ada manusia sempurna. Tapi soal pacar boleh dong, kalau kita mau yang terbaik. Si dia harus baik, mapan, setia, humoris dan kalau bisa ganteng juga. Nah, calon pacar kita nih, nggak memenuhi kriteria terakhir. Fisik si dia kurang oke! Sebelum menerima cintanya, pastikan dulu kita siap menerima semua risikonya.

Kok Mau, Sih?

Bukan sekali dua kali kita mendapat pertanyaan baik ditanyain langsung atau digosipin di belakang?Kok mau sih, sama dia??atau bisa lebih parah, dituduh cuma naksir hartanya! Memang inilah salah satu risiko punya pacar yang fisiknya minus. Pilihan kita diragukan banyak orang, begitupun kadar cinta kita. Maklum, masih banyak yang beranggapan kalau pasangan ideal tuh, kudu sama-sama cakep (atau sama-sama jelek).

How to act: Tudingan seperti ini sih, jangan dimasukin ke hati. Tanggapi saja dengan kalem. Bilang terus terang kalau kita naksir si dia karena hatinya. Nggak perlu juga ngoyo membuktikan bahwa si dia bisa diandalkan. Pelan-pelan saja, biar waktu yang membuktikannya. Jika kita tetap bangga dengan pacar Bagaimanapun keadaan fisiknya lama-lama orang akan menghargai pilihan kita, kok!

Tindakan serupa harus kita lakukan, sekalipun orang ngegosipin kita. Kalau ada kesempatan, ceritakan kelebihan pacar kita itu. Misalnya nih, betapa berprestasi dia di kampus atau betapa dia sabar menghadapi sikap kita yang moody.

Salah Duga

Akan ada saja orang yang salah mengira. Alih-alih pacar, si dia malah disangka sopir pribadi kita. Hal ini bisa terjadi pada orang-orang yang nggak kita kenal sampai saudara dekat.

How to act: Biar dalam hati bete dan sedih, kita harus tetap asyik, dong! Lihat-lihat suasana hati, deh. Kalau lagi nggak mood, kita boleh mengenalkan si dia dengan sopan sebagai pacar kita. Dijamin orang yang salah duga itu jadi nggak enak hati. Tapi kalau lagi senang, dibawa bercanda saja ya nih, pacar gue memang kurang dandan!?CC