Sayu deru sang bayu kian menerpa wajahku,,tak kuhiraukan hal itu hingga tersentakku dalam lamunan,mata tercengangpun berkedip oleh buaiannya.Terpanaku pada rumput hijau yg terombang-ambing oleh terpaan angin.Kenapa dia pasrah dengan keadaan dirinya...kenapa dia tak diam saat buaian sang bayu menghampirinya???andai saja dia tak bergoyang saat buaian angin menerpanya maka aku akan bertanya padanya,"kenapa kamu bisa menahan terpaan sang bayu?"Tak ubahnya seorang diriku,yang tak bisa bertahan dikala dinginnya udara di musim hujan,menggigil disaat kehujanan,tak tahan panas dikala terik,tak lain adanya kenapa jiwa ini rapuh...akupun ga bisa memahaminya...semakin terbendung rasa itu maka akan semakin dalam pula penderitaan,bukanku menyalahkan Tuhan,tentu saja tidak...tapi kenapa aku ga bisa menahan rasa yg berkecimbung dalam diriku sendiri,haruskah aku berperang melawan diriku sendiri??haruskah itu??sedangkan aku pun tak tau pasti apa rasa itu...sungguh tak pahamku dalam hal itu.
Apa ini yang namanya putaran kehidupan??ntah...sampai kapan aku bisa melepas kekangan rasa yang berkecamuk itu...suatu saat nanti aku yakin akan tiba hari yang tepat.Terpikir dalam benakku" kenapa kesedihan satu dan dua belum terhapus,kini kesedihan ke tiga dan empat diambang pintu menyambutku,akankah kehadiran rasa itu akan menjadi bahagiaku ataukah akan menjadikan kesedihan yang ke lima dan enam??"andai saja rumput itu bernyawa pasti dia akan berbicara tentang diriku,tapi sayang dia hanya bisa menghiburku disaat-saat seperti ini...dia membuatku tersenyum saat aku pandang dirinya dibalik keramaian tanpa ada yang peduli dengan dirinya.
No comments:
Post a Comment