Subscribe

RSS Feed



Powered By

Powered by Blogger

4/21/08

Kartini yang terdampar di Negeri Orang

Tepat tanggal 21 April 2008,hari bersejarah bagi wanita Indonesia.Yah,hari dimana mengenang pejuang wanita tempo dulu R.A Kartini.Berbagai acara pun di pertunjukkan untuk meramaikan hari bersejarah ini.Namun di luar sana masih banyak Kartini-Kartini terdampar di negeri orang.Mereka tidak bisa meramaikan acara bersejarah ini,namun hanya bisa berdoa agar kehidupan meraka jauh lebih baik,yah mereka adalah para penyumbang devisa tidak lain adalah tenaga kerja wanita(TKW)Indonesia.

Sekilas mari kita pikirkan,hasrat para Kartini-Kartini yang ingin beradu nasib di negara Megapolitan setiap tahunnya hampir 7000 kartini yang berjuang.Demi mendapatkan kelayakan ekonomi dalam keluarga mereka.Namun berbagai macam cara yang mereka tidak ketahui menjadikan mereka kalang kabut.Tak ubahnya kejadian baru pun mereka alami di negeri orang.Seperti penganiayan,pemerkosaan oleh majikan,bahkan karena ketidak resmian jalur perginya mereka menjadi PSK di negeri orang,sungguh mengenaskan para Kartini bangsa Kita.Disatu sisi para Kartini ini dianggap sebagai pahlawan devisa negara tapi disisi lain mereka harus menanggung derita bahkan aib dalam keluarganya.

Karena kurangnya pengetahuan mereka tentang perlindungan hukum,ataupun ketentuan yang berlaku di negara orang,menjadikan para Kartini-Kartini ini hanya pasrah mengadu nasibnya.Para Bapak-Bapak yang ada duduk di kursi singgasana tolong perhatikan para Kartini-Kartini mu itu(kata hatiku).Karena ketidak berhasilan suatu negara dalam memimpin negaranya menjadikan para Kartini-Kartini masa kini mencari solusi dalam menanggung hidupnya.Ingatlah negara punya hutang besar kepada para Kartini-Kartini diluar sana,maka perhatikanlah hak mereka agar tidak dilecehkan hak martabat mereka sebagai seorang wanita.

Dengan sketsa dan diskripsi ini seharusnya negara kita lebih bisa berpikir kedepan.Semua apa yang terjadi pada para Kartini-Kartini kita ini adalah bukti dimana negara kita masih kurang bahkan sangat minim untuk menghandle masalah perjuangan hak dan martabat manusia.Kami para Kartini berharap hal semacam ini menjadikan renungan bagi sesiapapun yang membacanya.Selamat hari Kartini,Katini namamu akan selalu mengharumkan negeriku tercinta Indonesia,Jasamu tak kan pernah kulupakan meskipun aku belum pernah bahkan tidak sempat berjumpa denganmu.

1 comment:

Anonymous said...

salut nih sama perjuangan kaum wanita..terutama sama yg nulis..mudah2an dapet perhatian yg srius dr pemerintah tentang masalah yg diungkapkan..sukses slalu ya..:)